Flores, Jambiekspose.net -- Dikutip dari Floreseditorial.com -Sebagai fasilitas umum, tentu Rumah Sakit sebagai pusat penunjang layanan kesehatan masyarakat akan terus dibangun dan dikembangkan.
Rumah Sakit merupakan infrastruktur yang selalu terus melakat dalam kehidupan masyarakat.
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdapat satu rumah sakit baru yaitu Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertikal (RSUPT) yang terletak di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang.Anggaran rumah sakit itu senilai Rp 380 miliar dan dikerjakan oleh PT PT Hutama Karya (Persero) sejak Desember 2020 lalu dan akan rampung bulan ini Desember 2022.
"Rumah Sakit itu akan diberi nama Ben Mboi, yang merupakan Gubernur NTT periode 1978-1988," ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena saat meninjau langsung rumah sakit itu, pada Senin (12/12/2022).Anggaran rumah sakit itu senilai Rp 380 miliar dan dikerjakan oleh PT PT Hutama Karya (Persero) sejak Desember 2020 lalu dan akan rampung bulan ini Desember 2022.
"Rumah Sakit itu akan diberi nama Ben Mboi, yang merupakan Gubernur NTT periode 1978-1988," ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena saat meninjau langsung rumah sakit itu, pada Senin (12/12/2022).
"Selama ini ketika sakit harus rujuk ke Bali, Surabaya maupun Jakarta. Namun ketika rumah sakit ini sudah beroperasi penuh, maka sudah bisa dirujuk ke sini," kata Melki.
Pelaksana Harian Direktur Utama Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertikal (RSUPT) Kupang Andry Chandra mengatakan bahwa peresmian rencananya pada 22 Desember mendatang sebagai kado untuk hari ulang tahun (HUT) Provinsi NTT ke-64.Rumah sakit ini merupakan fasilitas kesehatan rujukan tertinggi yang pertama di NTT dan akan layani masyarakat luar negeri, layani rujukan dari luar negeri seperti negara tetangga Timor Leste.
Adapun kapasitas rumah sakit sebanyak 210 bed termasuk 38 bed ICU.
Untuk kebutuhan ICU di kota Kupang dan NTT bisa terlayani sehingga tidak perlu dirujuk ke luar NTT.
Terkait sumber daya manusia, sudah dilakukan rekruitmen untuk 121 tenaga kontrak, 95 tenaga kesehatan dan 26 non tenaga kesehatan.
Pihaknya juga memobilisasi tenaga kesehatan dari rumah sakit UPT vertikal lain 31 RS agar bisa bekerja di sini.Tipe rumah sakit saat ini B dan sedang pengembangan ke A. Master plan pengembangan kita siapkan rumah sakit ini cukup adaptif sampai 400-500 bed, " ungkap Andry.