Jakarta, Jambiekspose.net-- J 30 Desember 2022. Kinerja Pasar Modal Indonesia selama tahun 2022 tercatat stabil dan terus menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini tercermin dari sejumlah indikator seperti stabilitas pasar, aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan dana, dan jumlah investor ritel yang terus menembus rekor tertinggi.
Pertumbuhan kinerja Pasar Modal
tersebut mendapatkan apresiasi dari Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H.
Ma’ruf Amin yang hadir secara daring sekaligus melakukan Penutupan
Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat.
Ma’ruf Amin dalam sambutannya menyampaikan
bahwa aktivitas Pasar Modal Indonesia pada tahun ini cukup bergairah dengan
IHSG yang berhasil mempertahankan pertumbuhan serta kapitalisasi pasar yang
terus meningkat sehingga berhasil menjadi bursa terbesar di kawasan ASEAN.
“Beberapa capaian kinerja positif
di Pasar Modal diharapkan menjadi pijakan positif bagi pelaku pasar untuk
menatap optimisme perekonomian di tahun 2023 seraya tetap menjaga kewaspadaan
dan kehati-hatian,” kata Ma’ruf Amin.
Hadir dalam penutupan bursa tersebut
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati, Ketua Dewan
Komisioner OJK Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian
Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi, Kepala
Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Ogi Prastomiyono, Anggota Dewan
Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari
Dewi, Anggota Dewan Komisioner OJK ex-officio Bank Indonesia Doni
Primanto Joewono, Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Didik Madiyono, Direktur Utama
PT Bursa Efek Indonesia Iman Rachman serta Pimpinan SRO.
Sri Mulyani dalam sambutannya juga menyampaikan
apresiasi kepada seluruh stakeholders
yang telah hadir dan telah berhasil menutup tahun 2022 dengan sangat baik di
tengah ujian ketidakpastian yang luar biasa.
“Saya senang bahwasanya stakeholders utama hadir dalam menjaga resilience
di sektor keuangan terutama di Pasar Modal dan harapannya hal ini terus
dijaga hingga tahun mendatang,” kata Sri Mulyani.
Per 29 Desember 2022, IHSG telah berada di posisi
6.860,08 poin atau berhasil tumbuh sebesar 4,23% secara year-to-date.
Seiring dengan pertumbuhan IHSG tersebut, kapitalisasi pasar juga tumbuh sebesar
15,18% secara year-to-date yaitu sebesar Rp9.509 triliun.
IHSG juga menembus rekor tertinggi
sepanjang sejarah di level 7.318,01 poin, tepatnya pada tanggal 13 September
2022. Demikian halnya dengan kapitalisasi pasar yang mencatatkan rekor tertinggi
sepanjang sejarah pada tanggal 27 Desember 2022 sebesar Rp9.600 Triliun.
Meskipun kinerja IHSG mengalami pertumbuhan dan
diapresiasi banyak pihak, namun kinerja Reksa Dana masih mengalami tekanan yang
disebabkan beberapa faktor antara lain terkait kebijakan shifting unit
link ke instrumen keuangan lain di luar reksa dana.
Per 28 Desember 2022, total NAB Reksa Dana tercatat turun
12,58% menjadi Rp505,69 triliun, dengan jumlah produk Reksa Dana yang juga menurun
dari 2.198 menjadi 2.143 produk.
Seiring dengan telah pulihnya kembali aktivitas
perekonomian domestik, aktivitas penghimpunan dana melalui Pasar Modal terus
meningkat. Per 29 Desember 2022, OJK telah mengeluarkan surat Pernyataan
Efektif atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum untuk 224
penawaran umum yang terdiri dari 57 Penawaran Umum Perdana Saham, 44 Penawaran
Umum Terbatas, 123 Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk dengan
total nilai hasil Penawaran Umum sebesar Rp266,41 triliun.
Dari sisi demand, OJK mencatat pertumbuhan jumlah
investor ritel di Indonesia juga sangat pesat, terbukti saat ini jumlah
investor ritel mencapai 10,30 juta SID atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam
5 tahun terakhir. Sejak tahun 2020, OJK melihat pertumbuhan jumlah investor
Pasar Modal lebih dari 2,5 juta SID setiap tahunnya.
Selanjutnya penghimpunan dana melalui securities
crowdfunding (SCF) untuk mendukung pengembangan UMKM juga terus mengalami
pertumbuhan dengan telah berhasil dimanfaatkan oleh 334 pelaku UMKM dengan
total penghimpunan dana sebesar Rp713,29 miliar dari 13 platform Penyelenggara
SCF.