Kampung Laut, Jambiekspose.net -- Senin (19/09/2022).- Gubernur Jambi Dr.H.Al Haris,S.Sos.,M.H., mengapresiasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jendral Kebudayaan yang telah memperkenalkan budaya negeri Jambi melalui Kenduri Swarnabhumi.
Hal tersebut disampaikan pada
acara Kenduri Lawang Swarnabhumi Rangkaian Kegiatan Kenduri Swarnabhumi,
bertempat di Kampung Laut Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
“Terimakasih
kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jendral
Kebudayaan yang luar biasa memberikan sesuatu untuk Candi Muaro Jambi, dimana
kini sudah mulai terangkat lagi kepermukaan. Kedepan akan ada lagi situs Siti
Hawa yang ada hubungan luar biasa dengan Candi Muaro Jambi, di hulu Sungai
Batanghari ada Candi Sawah, lanjut ke Candi Muaro Jambi dan di hilir ada situs
Siti Hawa sangat berkaitan erat dengan peradaban sungai Batanghari,” ujar Al
Haris.
Al
Haris mengatakan dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dalam Kenduri Lawang
Swarnabhumi akan lebih meningkatkan kualitas penyelenggaraan festival yang akan
mendorong bergeraknya dan meningkatnya perekonomian masyarakat dan daerah.
“Kita
semua berharap dampak dari festival budaya ini adalah kesadaran masyarakat
untuk menjaga Sungai Batanghari yang sejak dahulu berperan besar bagi peradaban
Melayu Nusantara baik secara agama, sosial, ekonomi, dan budaya,” kata Al
Haris.
Lebih
lanjut Al Haris menuturkan, kegiatan Kenduri Swarnabhumi yang telah berlangsung
sejak bulan Mei di Kerinci, kemudian melalui Kabupaten Merangin dan Kabupaten
Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, dan menyisir setiap kawasan sepanjang
aliran Sungai Batanghari. Pada hari ini penyelenggaraan rangkaian kegiatan
Kenduri Swarnabhumi oleh masyarakat akuatik dalam Kenduri Lawang Swarnabhumi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Besar
harapan kami, kegiatan ini semakin meluaskan pesan dan tujuan Kenduri
Swarnabhumi untuk mendekatkan dan mengingatkan kembali masyarakat tentang
kejayaan peradaban Sungai Batanghari. Mengajak masyarakat hingga hilir Sungai
Batanghari untuk bersama-sama, bersinergi menjaga dan melestarikan objek
kebudayaan di sepanjang aliran Sungai Batanghari yang ada di Kabupaten Tanjung
Jabung Timur sebagai warisan budaya leluhur bangsa Indonesia,” tutur Al Haris.
“Saya
berpesan kepada masyarakat Tanjung Jabung Timur untuk berupaya hidup
berdampingan secara harmonis dengan lingkungan, yaitu sungai, menjaga dan
melestarikannya sebagai upaya untuk menjaga objek budaya sekaligus
keberlangsungan kehidupan umat manusia. Upaya individu sekecil apapun hingga
kerja kolektif untuk menjaga Sungai Batanghari, akan melestarikan ekosistem
serta sekaligus menyelamatkan aset-aset kebudayaan yang ada di sepanjang Daerah
Aliran Sungai Batanghari, karena melestarikan Sungai Batanghari, tak hanya
secara fisik namun juga budaya, kenangan, dan kebanggaannya, karena mencintai
budaya mestinya juga melestarikan sungai, mencintai sungai berarti juga
melestarikan budaya,” pesan Al Haris.
Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia
Prof.Dr.Muhadjir Effendy,M.A.P., mengatakan
Indonesia baru memiliki Undang-undang Pemajuan Kebudayaan yaitu
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017. Ini adalah payung hukum yang resmi yang
diakui oleh negara untuk menggali melestarikan mengembangkan dan memajukan
kebudayaan di masing-masing daerah.
“Saya
berharap kepada pemerintah daerah juga mendalami undang-undang pemajuan
kebudayaan itu kalau daerahnya ingin dimajukan kecuali kalau daerahnya ini
dimundurkan,” kata Muhadjir.
Direktorat
Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI Hilmar Farid menyampaikan, Kenduri Lawang
Swarna Bumi merupakan awal pintu masuk sungai Batanghari yang istilahnya
disebut Lawang, karena dari sini terbentuknya Candi Muaro Jambi. Acara Kenduri
Lawang Swarna Bumi ini sangat meriah dan juga tentu mengedukasi masyarakat
sekitar serta adanya produk-produk UMKM Khas Kabupaten Tanjung Jabung Timur
khusus Kampung Laut.
Bupati
Tanjung Jabung Timur Romi Haryanto mengemukakakan banyak peradaban yang ada di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur hari ini yang belum dapat dibuka salah satunya
adalah Situs Siti Hawa. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur meminta
kepada Dirjen Kebudayaan untuk membantu membuka situs tersebut kedepannya.