
Manggarai, Jambiekspose.net-- Dikutip dari WaktoeNTT.Net – Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu daerah yang kaya akan wisatanya.
Salah satunya di Kecamatan Reo yang populer dengan pantai yang indah.
Mulai dari Pantai Torong Besi, Pantai Sengari, hingga pantai Ketebe, menjadi tempat populer bagi masyarakat Manggarai umumnya dalam mengisi waktu liburan.
Namun, selain ke 3 pantai favorit masyarakat Manggarai, terdapat salah satu destinasi wisata yang tak kalah populernya di wilayah kecamatan Reo yaitu Pantai Nanga Banda.
Lokasi pantai ini tak jauh dari pusat kota Reo. Anda hanya dapat menempuh waktu sepuluh menit menggunakan kendaraan dengan akses jalan yang sudah beraspal.
Berkunjungan ke Pantai ini, anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk masuk.
Pantai Nanga Banda biasanya dipadati penduduk lokal maupun dari wilayah lain saat menjelang liburan.
Tersedia Berbagai Macam Kuliner
Selain jaraknya yang dekat dengan ibukota Kecamatan Reo, pantai ini juga telah disediakan warung yang menyajikan berbagai macam kuliner.

ibu Samsia (58), salah satu pemilik warung di pantai ini mengatakan, banyak orang yang datang ke tempat ini saat akhir pekan.
“pengunjung datang bersama keluarga, menghabiskan akhir pekan di tempat ini. Alasannya banyak fasilitas tersedia di tempat ini, diantaranya adalah tempat duduk, meja, dan sebagainya”,katanya.
Selain itu kata dia, pantai Nanga banda juga sudah tersedia warung-warung yang menjajakan berbagai kuliner seperti, ikan bakar, jagung bakar, mie instan yang dicampur aneka seafood, dan lain sebagainya.
Butuh Perhatian Pemerintah
Sebagai destinasi Wisata yang sering dikunjungi, pantai Nanga Banda masih kekurangan fasilitas.
Pantauan Waktoentt.net, pada Selasa(03/05/22) pantai ini belum disediakan kamar ganti serta air.
Ishak salah satu warga asal Ruteng yang menghabiskan waktu liburan bersama keluarganya di pantai ini mengatakan, pantai Nanga Banda perlu ada sentuhan dari Pemerintah Kabupaten Manggarai.
“kami tadi masuk, bagus juga tidak ada biaya masuk alias gratis. Tetapi jalan menuju pantai harus melewati jembatan yang terbuat dari kayu yang sebagiannya sudah rapuh. Fasilitas berupa kamar ganti dan juga air bersih setelah berenang di air laut juga belum ada, ini yang masih kurang“,katanya.
“harapannya Pemerintah bisa turun tangan untuk menyediakan fasilitas yang masih kurang. Saya yakin pantai Nanga Banda ini bisa menjadi salah satu sumber untuk menambah PAD dan masyarakat sekitar bisa menjadi pengelola pantai ini“,tambahnya lagi.