2 November 2021

Atas berbagai isu tersebut, Kementerian BUMN pun membantah bahwa Erick Thohir terlibat dalam bisnis tes PCR.
Menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, tudingan bahwa Erick Thohir terlibat dalam bisnis tes PCR terkesan lucu.
"Jadi bisa dikatakan hanya 2,5 persen dari total tes PCR yang sudah dilakukan di Indonesia, hanya 2,5 persen jadi 97,5 persen lainnya dilakukan pihak lain. Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5 persen gitu. Kalau mencapai 30 persen, 50 persen itu okelah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5 persen," ujar Arya Sinulingga dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Selasa, 2 November 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Ia pun menjelaskan keterlibatan Erick Thohir pada sejumlah yayasan yang melakukan tes PCR di Indonesia.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga diduga terlibat dalam bisnis tes PCR lantaran dua perusahaan yang terafiliasi dengannya yakni PT Toba Sejahtra dan PT Toba Bumi Energi, ikut mengantongi saham di GSI.Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, lantas membantah tudingan tersebut.
Menurutnya, Luhut yang mendirikan Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Lab pada tahun 2020 dalam membantu pemerintah mempercepat penanganan Covid-19, tidak ada maksud untuk melakukan bisnis.
"Tidak ada maksud bisnis dalam partisipasi Toba Sejahtra di GSI, apalagi Pak Luhut sendiri selama ini juga selalu menyuarakan agar harga tes PCR ini bisa terus diturunkan sehingga menjadi semakin terjangkau buat masyarakat," ujarnya.***