oto Inro, Deputi Kemenko PMK Berikan Kata Sambutan Secara Virtual.
Jambi, Jambiekspose.net --Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Pusat bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Provinsi Jambi menggelar kegiatan Workshop Pemimpin Agama Pelaporan Penggerak Gerakan Nasional Revolusi Mental Dan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama.
Hal ini ditandai dengan dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Didik Suhardi Mewakili Kemenko PMK Jumat15/10/2021) Hotel Aston Kota Jambi.
Turut mendampingi Wakil Ketua Sayuti.MM mewakili Ketua PW NU berhalangan hadir dan Ketua Panitia Penyelenggara.
Dikatakan Duduk suhardi, Pemerintah Pusat khususnya pada Kemenko PMK menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan Workshop Pemimpin Agama Pelaporan Penggerak Gerakan Nasional Revolusi Mental Dan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama.
" Sekolah Madrasah atau sekolah agama bisa menjadi sarana dalam melaksanakan revolusi mental,
Deputi Didik menjelaskan, pemerintah akan menggandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk melaksanakan revolusi mental di madrasah.
"Saya sangat setuju dengan apa yang dilakukan PBNU yaitu gerakan revolusi mental melalui madrasah," ujarnya.
Lebih lanjut, Deputi Didik menerangkan, revolusi mental bertujuan untuk membangun karakter, serta menanamkan nilai-nilai etos kerja, gotong royong, dan integritas. Untuk membangun karakter dan menanamkan nilai-nilai tersebut perlu dilakukan sejak dini.
Didik menyebut, madrasah merupakan tempat mendidik anak-anak sejak dini. Mulai dari pendidikan usia dini (PAUD) sampai pendidikan menengah anak diajarkan berinteraksi, bersosialisasi, berdiskusi, berintegritas, bergotong royong, dan bertoleransi.
Sesudah pendidikan dasar dan menengah, di pendidikan tinggi dan kehidupan sehari-hari menjadi momen bagi anak untuk mengimplementasikan karakter dan nilai-nilai yang diajarkan.
"Harapannya tentu karakter-karakter yang sudah ditanamkan sejak PAUD sampai perguruan tinggi di lingkungan NU itu betul-betul bisa diterapkan, dan pada saatnya nanti harapannya kita bisa menjadi best practices yang bisa dicontoh masyarakat," tuturnya.
Menurut Didik, revolusi mental sejak madrasah akan melahirkan generasi masa depan yang bedikari, berkepribadian luhur, memiliki produktivitas, kreativitas, dan kemampuan yang mumpuni menghadapi bonus demografi.
"Tentu ini akan terwujud dengan dukungan semua pihak. Ini menjadi suatu pertanda revolusi mental sudah menjadi bagian kita semua," ujarnya.
"Dan ini harapan besar dari pemerintah pada saat kabinet ini berakhir hal-hal tonggak untuk mencapai Indonesia Emas 2045 bisa semua dicapai," pungkas Didik Suhardi.
Ditambahkan oleh H. Rahmad Nasution, Kegiatan bertujuan Selain sebagai wadah pengkaderan ke depan dan juga para peserta dapat akan sertifikat MKNUmenjadi syarat untuk menjadi pengurus NU pada setiap setiap tingkatan. oleh dari PB sampai ke anak ranting yang ketiga pemateri pematerinya ini semuanya dari pengurus besar Nahdlatul Ulama Jakarta kemudian yang keempat dia yang biayanya ditanggung oleh BPN Jakarta angkatan kedua berjumlah 60 orang.(Inro).