JAKARTA, Dikutip Tanda-baca.Co.Id
Ali Ahmad alias Ali Kalora, Pimpinan kelompok teroris Poso, Sulawesi Tengah, dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya.
Pentolan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu tewas dalam baku tembak di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (18/9) pukul 17.20 WITA. Selain Ali Kalora, satu orang anggotanya, Jaka Ramadhan alias Ikrima, juga ikut tewas.
“Benar telah terjadi kontak senjata di wilayah Astina, Torue, Parigi Moutong dengan DPO teroris Poso. Akibat kontak itu, dua orang terduga teroris Poso tewas. Keduanya diduga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan,” ujar Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, dalam keterangannya, Sabtu (18/9).
Dengan tewasnya kedua orang ini, Satgas masih memburu empat orang yang masih masuk dalam DPO, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Rukli, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Ali Kalora disebut aparat sebagai pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur di Poso. Ia mewarisi tongkat kepemimpinan dari Santoso yang lebih dulu tewas.
Terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan telah menerima laporan soal tewasnya Ali Kalora dalam baku tembak dengan Satgas Madago. “Kami sudah mendapatkan informasi terkait itu,” ujar Argo.
Dia menyebutkan, pernyataan resmi akan disampaikan langsung Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Rudy Sufahriadi.
Saat ini, kata mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu, Irjen Rudy Sufahriadi tengah menuju tempat kejadian perkara (TKP) baku tembak yang menempuh jarak sekitar 100 km dari Kota Palu. “Malam ini infonya Kapolda akan konpers,” imbuhnya.
Sementara Menko Polhukam Mahfud MD memastikan, aparat penegak hukum segera mengumumkan secara resmi kematian Ali Kalora.
“Nanti diumumkan resmi dan diperlihatkan buktinya oleh aparat,” ucap Mahfud dilihat dari akun Twitternya dikutip pada Sabtu (18/9).