Bukittinggi, Jambiekspose.net -- Dikutip Dari SUMBARNET.COM, Bukittinggi mengadakan aksi pada Hari Bersih-bersih Sedunia atau yang lebih dikenal World CleanUp Day (WCD) tahun 2021 yang dipusatkan di "Segitiga Emas" Simpang Panganak, Puhun Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), Bukittinggi, Sumbar, Sabtu 18/09.
WCD 2021 diikuti oleh 187 negara termasuk Indonesia di 34 provinsi dengan total 34 juta relawan.
Hari Bersih-bersih Sedunia adalah aksi sosial global tahunan yang mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk turut membersihkan dan menjaga kebersihan bumi yang bertujuan untuk mengurangi masalah limbah padat serta sampah laut.
WCD 2021 di Bukittinggi diisi dengan Aksi CleanUp atau bersih-bersih dan Pilah Sampah, terselenggara atas kerjasama WCD Sumatera Barat, Relawan Sampah Ranger Bukittinggi, Relawan Muda Bukittinggi bersama Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, dan Kelurahan Puhun Pintu Kabun.
Turut mendukung aksi ini LPM, RW dan RT di RW III Kelurahan Puhun Pintu Kabun beserta warga, Grup Senam Saayun Salangkah, Siswa Siswi MAN 2 Bukittinggi, serta Saka Kalpataru Bukittinggi.
Walikota Bukittinggi, Erman Safar dalam membuka acara tersebut mengatakan aksi ini memang perlu digalakkan di kota Bukittinggi.
"Bukittinggi sebagai Kota Wisata saat ini menghasilkan 120 ton sampah per hari, atau sekitar 31 truk setiap hari kita buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Payakumbuh" Ujar Wako Erman.
TPA ini, lanjut Wako, untuk empat Kota dan Kabupaten, Bukittinggi, Limapuluh Kota, Agam dan Payakumbuh. Dari tumpukan sampah di TPA itu, 49% adalah sampah dari Bukittinggi.
"Kita mengharapkan kota kita ini disaat pagi hari setelah sholat subuh semua udara sudah bersih, jalan sudah bersih dari sampah. Makanya ada pergeseran pengambilan sampah yang kita lakukan selama menjadi jam 8 malam sampai jam 10 malam. Itu waktu yang tepat untuk masyarakat membuang sampah ketika yang ada di sekitar lingkungan. Lalu petugas mengambil sampah di antara jam 10 sampai dengan Jam 2 malam." Lanjut Wako.
Wako menginginkan kegiatan WCD ini dikerucutkan atau kongkritkan dalam bentuk kerjasama dengan satu atau dua kelurahan lebih dahulu.
"Action-nya tak tidak bisa secara sporadis atau terburu-buru. Pada satu dua kelurahan kita ajak warga untuk melakukan aksi pilah sampah. Saat membuang sampah, itu waktunya memilah sampah, lalu ditentukan Tempat Pembuangan Sementara (TPS)" tutur Wako.
Untuk aksi kongkrit yang perlu dilakukan, Wako Erman meminta perlu adanya kontrak kerjasama antara penggiat WCD dengan Lurah.
Erman Safar