Foto Inro, Kepala BPS Provinsi Jambi Berikan Keterangan BRS.
Jambi, Jambiekspose.net -- Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi menggelar kegiatan berita resmi statistik PDRB Triwulan I Tahun 2021.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BPS Provinsi Jambi,Drs. Wahyudin diruang aula pertemuan BPS Provinsi Jambi Secara Virtual Rabu(05/05/2021).
Dikatakan oleh Wahyudin, Perekonomian Provinsi Jambi berdasarkan besaran Produk EKONOMI Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2021 mencapai Rp54,33 triliun dan atas dasar harga konstan 2010
mencapai Rp36,82 triliun.
"Ekonomi Provinsi Jambi triwulan I-2021
terkontraksi 0,33 persen, Dari sisi produksi, kontraksi terjadi pada TERKONTRAKSI 0,33 beberapa kategori lapangan usaha, dengan kontraksi terdalam terjadi pada Kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar 12.33 persen. Dari sisi Pengeluaran, kontraksi terdalam terjadi pada komponen
ekspor 11.13 persen,"ucapnya.
Untuk ekonomi Provinsi Jambi triwulan
I-2021 terkontraksi 2,80 persen. Dari sisi produksi, kontraksi terdalam terjadi pada Kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,60 persen. Sementara dari sisi Pengeluaran, kontraksi terdalam terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 65,25
persen.
Selanjutnya Struktur ekonomi Provinsi Jambi
pada triwulan I-2021 didominasi oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang
memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB, yakni sebesar 32,07 persen. Kemudian diikuti oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 12,69 persen. Sementara pada sisi pengeluaran, PDRB banyak digunakan untuk Komponen Ekspor sebesar 61,35 persen.
PDRB menurut lapangan usaha Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2021ekonomi Provinsi Jambi dibanding triwulan I-2020 terkontraksi sebesar 0,33 persen.
"Pada periode ini, kontraksi disebabkan oleh
beberapa kategori lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan yang negatif. Kontraksi terdalam terjadi pada Kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar12,33 persen; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 7,68 persen; serta Pertambangan dan Penggalian sebesar 5,80 persen. Disisi lain, ada beberapa kategori yang mengalami pertumbuhan positif dengan
angka tertinggi dicapai oleh Kategori Konstruksi sebesar 18,01 persen; Jasa
Keuangan dan Asuransi sebesar 6,79 persen; serta Pengadaan Listrik dan Gas
sebesar 3,67 persen,"katanya.(Inro).
