-->

BREAKING NEWS

Wawako Jambi Pimpin Upacara Pembagian Masker

Wawako Jambi Pimpin Upacara Pembagian Masker

Kota Jambi- Senin(08/06/2020) Sampai tanggal 5 Juni 2020 kemarin, pasien positif corona yang sembuh di kota Jambi tercatat 7 orang dari 27 pasien. Dengan demikian, tersisa 20 menunggu hasil uji swab.

Banyaknya pasien sembuh tentu ada peran kerja keras tim gugus tugas, khususnya tenaga medis.

Dijelaskan Wakil Wali Kota Jambi Maulana, sejak pertama kali warga kota Jambi terkonfirmasi positif tanggal 15 April lalu, gugus tugas penanganan covid-19 yang dipimpin Wali Kota Jambi, Sy Fasha langsung melakukan aksi cepat tanggap.

Mulai dari meliburkan sekolah, pembatasan pelaku usaha, penutupan tempat hiburan, penyemprotan rutin disinfektan, pembagian masker gratis, penegasan protokol kesehatan sampai himbauan melaksanakan ibadah di rumah.

Ini kata Maulana tak lain untuk mengendalikan penyebaran wabah covid-19 di kota Jambi.

"Masyarakat harus memahami bahwa yang pertama kita lihat secara epidemiologi. Apa yang disebut dengan ODP, orang dalam pengawasan. Di kota Jambi kita mulai saat itu status siaga bencana non alam.

"Kemudian perlahan-lahan ODP naik, maka saat itu satuan tugas menetapkan kita harus mempercepat pembatasan kota. Ratusan personil ditempatkan di bandara dan pintu masuk kota lainnya."

"Bapak Walikota melalui kebijakan untuk melakukan relaksasi segera mulai dari tanggal 1 Juni, karena memang dari segi epidimielogi, sebagai seorang dokter saya paham bahwa terjadi penurunannya itu dari kebijakan-kebijakan mencegah penyebaran," ujar Maulana di hadapan petugas kemanusiaan pembagian masker gratis, di posko gugus tugas penanganan covid-19 kota Jambi di kantor Damkar, Simpang Kawat.

Yang kedua, tambah Maulana, PDP mengalami peningkatan dengan puncaknya terjadi pada 14 Mei.

"Pertengahan bulan Mei itu ada 26 kasus, terbanyak yang dirawat di rumah sakit. Dimana tenaga medis Kita kerja keras pakai baju APD. Tapi kemudian reaktif itu ada 50 orang waktu  itu, sementara kapasitas rumah sakit Kita 40 tempat tidur."

"Maka kami satuan tugas dan saya sebagai ketua komda lansia waktu itu memutuskan bahwa graha lansia jadi tempat isolasi, karena kalau ditaruh di rumah sakit tidak kuat.

"Walaupun didemo, Saya turut mendamaikan menjelaskan kepada masyarakat. Alhamdulillah 50 itu ditangani dan hasilnya negatif.

"Kemudian pasien positif turun 20, sekarang sudah sembuh 7. Kapan ditemukan kasus pertama yakni 15 April positif corona pertama kita temukan di Jambi. Disitulah pak Wali, Saya bersama gugus tugas 24 jam kerja keras bapak ibu semua itu terlibat."

"Alhamdulillah kemudian turun 7, yang dirawat masih ada 20 dan kita berdoa supaya yang 20 ini kita tinggal menunggu mudah-mudahan negatif semua," urai Maulana.

Dengan grafik yang mulai melandai turun ini, kata Maulana, sesuai dengan arahan WHO pada bulan Juni sebagai puncak pandemi, pemkot mulai lakukan relaksasi atau pelonggaran.

"Maka hasil keputusan rapat forum komunikasi pimpinan daerah, pada tanggal 1 Juni 2020 Kita harus melakukan relaksasi bidang ekonomi dan sosial kemasyarakatan."

"Kalau kita semua mampu menahan kenaikan kasus baru, maka kota Jambi sudah masuk ke dalam adaptasi kehidupan baru atau sering disebut new normal," urainya.

Namun ditegaskan Maulana, setidaknya beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin fase relaksasi itu dilakukan.

"Pertama fasilitas umum sudah memenuhi syarat-syarat untuk protokol kesehatan, diatur melalui Perwal nomor 21 tahun 2020. Alhamdulillah Pak Walikota membentuk tiga struktur sekarang yang pertama adalah tim adminiatrasi, yang kedua adalah verifikator yang ketiga adalah inspektor atau pengawas semua tempat usaha," jelas Maulana.

Selanjutnya, tim inspektor akan mengecek kepatuhan pelaku usaha menerapkan protokol kesehatan.

"Yang paling penting adalah kedisiplinan masyarakat. Yang Kita lakukan hari ini sebagai edukator, sebagai pendidikan masyarakat dengan membagikan masker gratis."

"Jelas, itu supaya masyarakat kita disiplin. Kalau keluar nggak pakai masker denda Rp 50 ribu. Kalau tidak ada penegakan disiplin masyarakat bebas tidak pakai masker, maka siap-siaplah grafik naik lagi ke puncak. Ya, bisa semua kewalahan."

"Hari ini Bapak/Ibu melaksanakan tugas kemanusiaan untuk mendisiplinkan masyarakat. Dari masker saja bisa menurunkan jumlah sakit yang luar biasa."

"Maka jangan ragu untuk melakukan relaksasi. Kuncinya tadi semua harus dijalankan, kedisiplinan masyarakat terutama. Dan tidak ada relaksasi kesehatan," tutup Maulana.

Diketahui, Wali Kota Jambi sejak tanggal 1 Juni 2020 mulai menerapkan relaksasi perekonomian dan sosial kemasyarakatan.

Dengan kebijakan ini, Fasha berharap agar kehidupan bisa berangsur-angsur normal kembali. Saat itu, Fasha menetapkan 3 tim penerapan relaksasi tersebut. Dirinya pun telah mengecek langsung kesiapan relaksasi tersebut. Mulai dari tempat ibadah, pelaku usaha sampai aktfitas pasar tradisional.

"Relaksasi ini juga dilakukan agar ekonomi tidak terlalu terpuruk," ujar Fasha, usai apel gabungan pembentukan tim inspektor, (2/6/2020).(Inro).