Foto Inro, Logo Hotel Swisbel Kota Jambi.
Jambi, Jambiekspose.net -- Dengan terjadinya atau mewabahnya virus corona di Wuhan Negara Tiongkok yang penyebarannya sudah masuk ke negera eropa, asia, Indonesia khususnya Provinsì Jambi.
Hal ini disampaikan GM Hotel Swisbel Kota Jambi, Ivan Bakkara Rabu(18/03/2020) sebelum menjelang teleconference Swisbel Pusat.
"Sebelum adanya maklumat diberikan oleh Pemerintah pusat dan Provinsi Jambi, Swisbel mengalami keuntungan dan kondisi tamu untuk menginap serta tamu yang menginap cukup tinggi, kemudian para dinas yang mengadakan pertemuan semakin banyak,"terangnya.
Ternyata virus corona sudah menjangkiti beberapa Provinsi, serta sudah ada korban yang meninggal dunia.
"Pemerintah Pusat segera mengambil tindakan untuk mencegah akan penyebaran virus corona lebih banyak lagi, maka kegiatan yang mengumpulkan orang banyak harus segera dibatasi,"ujarnya.
Atas instruksi dsri pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Jambi juga menyikapinya, akhirnya dikeluarkan berupa surat edaran bahwa setiap dinas dilarang melakukan kegiatan pertemuan diluar seperti rapat-rapat serta anak-anak sekolah diliburkan.
"Dari maklumat tersebut berimbas dari pendapatan yang didapat bagi hotel swiss bell kota jambi, dimana pada bulan Januari Februari alami peningkatan pemasukan, tapi saat ini mengalami kerugian sebanyak Rp 2 Milyar,"tegasnya.
Kalau begini seterusnya maka akan terjadi krisis ekonomi Indonesia seperti tahun 1998 yang lalu, karena swiss bell kota jambi harus memberikan gaji kepada semua karyawannya.
"Bukan swiss bell kota jambi yang mengalami kerugian ternyata swiss bell grup yang ada diseluruh Indonesia alami kerugian sebesar Rp 100 Milyar akibat virus corona dan instruksi larangan untuk mengadakan kegiatan di hotel-hotel,"katanya.
Untuk menekan akan kerugian tersebut pihak manajemen dengan para karyawan untuk mengambil suatu kesepakatan, pertama, mengurangi jam kerja pegawai, atau memangkas gaji penuh dari pegawai tersebut atas persetujuan kedua belah pihak. Kedua pihak manajemen hotel juga terpaksa memangkas terhadap penggunaan listrik, air dan lainnya.
Pihak Manajemen swiss bell kota jambi serta PHRI jambi untuk menghimbau kepada pemerintah daerah, baik kota maupun kabupaten serta pihak bank untuk mencarikan solusi atau memberikan kemudahan atau pengurangan atas biaya pengeluaran dari hotel.(Inro).
Jambi, Jambiekspose.net -- Dengan terjadinya atau mewabahnya virus corona di Wuhan Negara Tiongkok yang penyebarannya sudah masuk ke negera eropa, asia, Indonesia khususnya Provinsì Jambi.
Hal ini disampaikan GM Hotel Swisbel Kota Jambi, Ivan Bakkara Rabu(18/03/2020) sebelum menjelang teleconference Swisbel Pusat.
"Sebelum adanya maklumat diberikan oleh Pemerintah pusat dan Provinsi Jambi, Swisbel mengalami keuntungan dan kondisi tamu untuk menginap serta tamu yang menginap cukup tinggi, kemudian para dinas yang mengadakan pertemuan semakin banyak,"terangnya.
Ternyata virus corona sudah menjangkiti beberapa Provinsi, serta sudah ada korban yang meninggal dunia.
"Pemerintah Pusat segera mengambil tindakan untuk mencegah akan penyebaran virus corona lebih banyak lagi, maka kegiatan yang mengumpulkan orang banyak harus segera dibatasi,"ujarnya.
Atas instruksi dsri pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Jambi juga menyikapinya, akhirnya dikeluarkan berupa surat edaran bahwa setiap dinas dilarang melakukan kegiatan pertemuan diluar seperti rapat-rapat serta anak-anak sekolah diliburkan.
"Dari maklumat tersebut berimbas dari pendapatan yang didapat bagi hotel swiss bell kota jambi, dimana pada bulan Januari Februari alami peningkatan pemasukan, tapi saat ini mengalami kerugian sebanyak Rp 2 Milyar,"tegasnya.
Kalau begini seterusnya maka akan terjadi krisis ekonomi Indonesia seperti tahun 1998 yang lalu, karena swiss bell kota jambi harus memberikan gaji kepada semua karyawannya.
"Bukan swiss bell kota jambi yang mengalami kerugian ternyata swiss bell grup yang ada diseluruh Indonesia alami kerugian sebesar Rp 100 Milyar akibat virus corona dan instruksi larangan untuk mengadakan kegiatan di hotel-hotel,"katanya.
Untuk menekan akan kerugian tersebut pihak manajemen dengan para karyawan untuk mengambil suatu kesepakatan, pertama, mengurangi jam kerja pegawai, atau memangkas gaji penuh dari pegawai tersebut atas persetujuan kedua belah pihak. Kedua pihak manajemen hotel juga terpaksa memangkas terhadap penggunaan listrik, air dan lainnya.
Pihak Manajemen swiss bell kota jambi serta PHRI jambi untuk menghimbau kepada pemerintah daerah, baik kota maupun kabupaten serta pihak bank untuk mencarikan solusi atau memberikan kemudahan atau pengurangan atas biaya pengeluaran dari hotel.(Inro).