Foto Inro, Kadinkes Provinsi Jambi Berikan Kata Sambutan.
Jambi, Jambiekspose.net -- Kemenkes RI melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menggelar kegiatan pisah sambut program internsip Dokter Indonesia (PIDI) Angkatan 1 Tahun 2019 Dan Angkatan 1 Tahun 2020 Provinsi Jambi.
Hal ini ditandai dengan dibuka secara resmi oleh Kadinkes Provinsi Jambi, dr. Samsiran Halim Senin(11/02/2020) Hotel BW LUXURY Kota Jambi.
Turut menyaksikan Staf Ahli Kemenkes RI, dr. Kuwat Sri Hudoyo Selaku Staf Ahli Menteri Kesehatan (Menkes) RI Bidang Hukum Kesehatan, Sekretaris Kidi Pusat dr. Rini Rachmawati, MARS, Kabid Sumber Daya Kesehatan, dr.Dian Augustina Rozy, Kasi Sumber Daya Manusia Kesehatan, Dr Yosi Rulianto,MPH.
Dikatakan Samsiran Halim, Atas nama Pemerintah Provinsi Jambi kami menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan melalui Badan PPSDM karena sudah memilih Provinsi Jambi sebagai wahana bagi pelaksanaan Program Internsip Dokter Indonesia.
"Kemudian kepada seluruh peserta Program Internsip Dokter Indonesia yang telah memilih dan ditempatkan pada wahana dalam Jambi khususnya bagi para dokter muda yang akan berhadapan dengan realita pelayanan kesehatan dan Untuk Peserta Program Internsip Dokter Indonesia yang telah menyelesaikan masa tugas,"jelasnya.
Untuk menggambarkan kondisi sebagai hasil pembangunan bidang kesehatan di Provinsi Jambi dapat dilihat dari hasil capaian program kesehatan di Provinsi Jambi yang meliputi; pertama, Tren jumlah kematian ibu, neonatal, kasus gizi buruk menunjukkan kecenderungan menurun. Kedua, Begitu juga terjadi kecendrungan yang membaik pada pelayanan kesehatan seperti persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan dan lain-lain.
"Dari hasil capaian tersebut diatas terlihat bahwa Provinsi Jambi masih dihadapkan kepada permasalahan kesehatan yang multi kompleks; seperti pergeseran epidemiologi penyakit yang luar biasa, dimana penyakit infeksi yang mendominasi pada tahun 1990 an berubah menjadi penyakit-penyakit stroke dan jantung meningkat dan menempati posisi teratas pada tahun 2010 sampai dengan sekarang,"katanya.
Untuk kegiatan pada hari ini Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. Selain itu PIDI juga sarana untuk penyetaraan berstandar pendidikan dokter Indonesia sesuai acuan World Federation Medical Association.
Dan juga Internsip adalah proses pemahiran, pemandirian dengan pendekatan dokter keluarga sesuai dengan standar kompetensi yang didapat selama pendidikan.
"Sebagaimana tercantum pada undang-undang praktik kedokteran, hanya dokter berizin yang boleh melakukan tindakan kedokteran. Artinya coass tidak boleh melakukan hands on dalam pendidikan. Padahal pendidikan kedokteran dasarnya adalah magang. Oleh karena itu dalam UU Pendidikan Kedokteran (UU Dikdok), internsip diwajibkan untuk semua lulusan baru dokter selama 1 tahun sebagai bagian dari pendidikan profesi,"terangnya.
UU pendidikan kedokteran berada pada Kementerian Riset dan Dikti. Dalam pengelolaan internsip, Kemen Dikti tidak dapat melaksanakan pembinaan karena fasilitas kesehatan ada di bawah Kemenkes.
Oleh karena itu pengelolaan internsip dilakukan bersama antara Kemenkes dan Kemendikti. Kemenkes bertugas melakukan pemanfaatan dokter internsip, sementara Kemendikti bertugas membina proses pendidikannya dengan membina para pendamping.
"Pada kesempatan ini, bagi para Kadinkes Kabupaten/Kota beserta Direktur RS yang bertepatan sebagai wahana program ini kami mohonkan perhatian, agar; Memanfaatkan dan memberikan kesempatan kepada peserta program meningkatkan kemampuan mereka dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat selama proses pendidikan, Memberikan perhatian berupa fasilitas maupun insentif bagi peserta karena program ini merupakan bagian dari proses pendidikan, maka bukan honor atau upah yang dibà yarkan kepada peserta tetapi bantuan biaya hidup, dan Jangan salah menyamakan PIDI dengan coass. Mereka adalah dokter dengan ijin praktek,” ucapnya.
Kepada peserta Program Internsip Dokter Indonesia kami juga minta perhatian agar;
Mengikuti program ini dengan seksama dan mengikuti aturan yang berlaku, Memperhatikan arahan yang diberikan oleh dokter pendamping sebagai penanggungjawab saudara dilapangan
Ditambahkan Yosi Rulianto, kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini merupakan dokter-dokter yang sudah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia.
"Gunanya Internship ini adalah kemahiran dari masing-masing dokter yang sudah dinyatakan lulus dari fakultas kedokteran di seluruh Indonesia tinggal para lulusan dokter ini mau bertugas dimana mereka mau, pihak kementerianlah yang punya wewenang melepas secara resmi,"jelasnya.
Para dokter yang mengikuti wahana Internship ada 2(dua) Angkatan yang akan di pisah sambut, Angkatan pertama tahun 2019 sebanyak 85 orang dan Angkatan pertama 2020 sebanyak 70 orang.