Foto Inro, Sekda Provinsi Jambi Berikan Keterangan Pers Simposium SNIP2D.
Jambi, Jambiekspose.net -- Universitas Jambi bekerjasama masyarakat iktilogi Indonesia menggelar kegiatan Simposium Nasional Ikan Dan Perikanan Perairan Daratan (SNIP2D).
Hal ini ditandai dengan dibuka secara resmi oleh Sekda Provinsi Jambi, H.M.Dianto Rabu(17/07/2019) Hotel V Kota Jambi.
Turut Mendampingi Ketua Masyarakat Iktilogi Indonesia, Prof. Dr.Ir.M.F.Rahardjo.DEA, Kepala Badan Karantina Ikan & Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Jakarta, Dr. Ir. Rina, M.Si.,
Kepala Balai Riset Pemulihan Sumberdaya Ikan, Purwakarta
Dr. Joni Haryadi, M.Sc, Narasumbetr forum bisnis dan forum Konservasi Direktur Pakan KKP Jakarta,Ir Mimid Abdul Hamid, M,Sc, Ketua Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia, Jakarta (Ir Himsa, Kepala Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok , Dr. Idil Ardi, M.Si, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, Temawisman, S.Pi, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bungo, Ir. H. Saiful Azhar, M.E.
Dikatakan oleh H.M.Dianto, pemerintahan di Provinsi Jambi, mengucapkan terima kasih kepada Ketua Masyarakat Ichtiologi Indonesia, yang telah memilih Provinsi Jambi sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ini.
"agar kiranya para peserta simposium nasional, merasa betah selama berada di Provinsi Jambi, serta dapat menikmati keindahan alam serta pesona wisata yang tersebar di 11 kabupaten/Kota,"jelasnya.
"Saya menyambut baik dengan diselenggarakannya Simposium Nasional tentang perikanan ini. Semoga kegiatan ini dapat menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi, yang bermanfaat dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi jambi pada khususnya, dan di seluruh Indonesia pada umumnya,"katanya.
Sebagaimana ketahui bahwa seiring dengan berkembang sektor industri, dan maraknya penambangan emas tanpa izin (PETI), telah memberikan dampak negatif terhadap pencemaran perairan umum, khusunya sungai.
Hal tersebut secara otomatis akan menurunkan populasi ikan. Pada sisi lain kegiatan usaha budidaya kolam dan kerampa jaring apung juga, akan terganggu, karena sumber airnya berasal dari sungai yang tercemar.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Jambi, berserta Dinas yang menangani perikanan di kabupaten/kota se- Provinsi Jambi, terus giat mengembangkan pola konservasi sumberdaya perikanan, dengan pengembangan suaka perikanan yang berbasis teknologi tepat guna.
Ditambahkan oleh Ketua MII (Prof Rahadjo) , symposium ikan di Jambi merupakan simpodium yang paling banyak logonya dan pertama pembukaan di hadiri gubernur . Menunjukkan parisipasi dari pelaku ikan dan perikanan yang besar, serta dukungan Pemprov Jambi pada symposium kita ini.
"Kenapa di Jambi, Provinsi Jambi memiliki potensi sumber daya perairan perairan umum daratan (sungai, danau, rawa). Jambu memliki sungai terpanjangn seSumatra, dengan potensi 320 spesies ikan air tawar , bahkan ikan air tawar terbesar (Giant fish Indonesia) ikan Tapa (Wallago leeri) dan Ikan terkecil di dunia Paedocypris progenetica) dapat ditemukan di Jambi. Hingga ikan yang sudah di lindungi seperti Belida (Notopterus notopterus) dan Arwana (Scherophagus formousus) hidup alami di Jambi,"urainya.
Dengan mengambil tema, Simposium Nasional Ikan dan Perikanan Perairan Daratan ini Pengelolaan perikanan perairan umum daratan yang berkelanjutan, berkedaulatan dan berkeadilan sebagai wahana meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Simposium bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas pemahaman akan potensi ikan dan perikanan perairan umum daratan, pengelolaan perikanan tangkap, budidaya perikanan, bisnis perikanan, kegiatan ekspor perikanan dan konservasi sumber daya ikan serta lingkungannya.(Inro).
Jambi, Jambiekspose.net -- Universitas Jambi bekerjasama masyarakat iktilogi Indonesia menggelar kegiatan Simposium Nasional Ikan Dan Perikanan Perairan Daratan (SNIP2D).
Hal ini ditandai dengan dibuka secara resmi oleh Sekda Provinsi Jambi, H.M.Dianto Rabu(17/07/2019) Hotel V Kota Jambi.
Turut Mendampingi Ketua Masyarakat Iktilogi Indonesia, Prof. Dr.Ir.M.F.Rahardjo.DEA, Kepala Badan Karantina Ikan & Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Jakarta, Dr. Ir. Rina, M.Si.,
Kepala Balai Riset Pemulihan Sumberdaya Ikan, Purwakarta
Dr. Joni Haryadi, M.Sc, Narasumbetr forum bisnis dan forum Konservasi Direktur Pakan KKP Jakarta,Ir Mimid Abdul Hamid, M,Sc, Ketua Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia, Jakarta (Ir Himsa, Kepala Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok , Dr. Idil Ardi, M.Si, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, Temawisman, S.Pi, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bungo, Ir. H. Saiful Azhar, M.E.
Dikatakan oleh H.M.Dianto, pemerintahan di Provinsi Jambi, mengucapkan terima kasih kepada Ketua Masyarakat Ichtiologi Indonesia, yang telah memilih Provinsi Jambi sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ini.
"agar kiranya para peserta simposium nasional, merasa betah selama berada di Provinsi Jambi, serta dapat menikmati keindahan alam serta pesona wisata yang tersebar di 11 kabupaten/Kota,"jelasnya.
"Saya menyambut baik dengan diselenggarakannya Simposium Nasional tentang perikanan ini. Semoga kegiatan ini dapat menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi, yang bermanfaat dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi jambi pada khususnya, dan di seluruh Indonesia pada umumnya,"katanya.
Sebagaimana ketahui bahwa seiring dengan berkembang sektor industri, dan maraknya penambangan emas tanpa izin (PETI), telah memberikan dampak negatif terhadap pencemaran perairan umum, khusunya sungai.
Hal tersebut secara otomatis akan menurunkan populasi ikan. Pada sisi lain kegiatan usaha budidaya kolam dan kerampa jaring apung juga, akan terganggu, karena sumber airnya berasal dari sungai yang tercemar.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Jambi, berserta Dinas yang menangani perikanan di kabupaten/kota se- Provinsi Jambi, terus giat mengembangkan pola konservasi sumberdaya perikanan, dengan pengembangan suaka perikanan yang berbasis teknologi tepat guna.
Ditambahkan oleh Ketua MII (Prof Rahadjo) , symposium ikan di Jambi merupakan simpodium yang paling banyak logonya dan pertama pembukaan di hadiri gubernur . Menunjukkan parisipasi dari pelaku ikan dan perikanan yang besar, serta dukungan Pemprov Jambi pada symposium kita ini.
"Kenapa di Jambi, Provinsi Jambi memiliki potensi sumber daya perairan perairan umum daratan (sungai, danau, rawa). Jambu memliki sungai terpanjangn seSumatra, dengan potensi 320 spesies ikan air tawar , bahkan ikan air tawar terbesar (Giant fish Indonesia) ikan Tapa (Wallago leeri) dan Ikan terkecil di dunia Paedocypris progenetica) dapat ditemukan di Jambi. Hingga ikan yang sudah di lindungi seperti Belida (Notopterus notopterus) dan Arwana (Scherophagus formousus) hidup alami di Jambi,"urainya.
Dengan mengambil tema, Simposium Nasional Ikan dan Perikanan Perairan Daratan ini Pengelolaan perikanan perairan umum daratan yang berkelanjutan, berkedaulatan dan berkeadilan sebagai wahana meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Simposium bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas pemahaman akan potensi ikan dan perikanan perairan umum daratan, pengelolaan perikanan tangkap, budidaya perikanan, bisnis perikanan, kegiatan ekspor perikanan dan konservasi sumber daya ikan serta lingkungannya.(Inro).